GALAXY88 - Marcus Rashford sudah menunjukkan penampilan yang konsisten bersama Manchester United (MU). Ini dibuktikannya lewat deretan gol yang dicetaknya pada tujuh pertandingan terakhir.
Tercatat, pemain berusia 22 tahun tersebut mampu mencetak tujuh gol dalam tujuh laga terakhir bersama MU
Marcus Rashford memberi impresi bagus pada awal musim 2019/2020. Dia mencetak dua gol di laga perdana Premier League, ketika Manchester United menang dengan skor 4-0 atas Chelsea. Rashford tampil sangat bagus.
Saat itu, banyak yang meyakini Marcus Rashford adalah penyerang tengah tajam yang dirindukan MU. Namun, tidak tak berlangsung lama. Rashford segera berada dalam posisi sulit. Dia hanya mencetak satu gol dalam 10 laga, baik di klub dan timnas Inggris.
Selain itu, performa jebolan akademi MU juga mendapat sorotan tajam. Dia beberapa kali gagal menjadi eksekutor penalti. Publik Inggris mulai ragu. Apakah Rashford lebih cocok menjadi penyerang tengah atau winger di MU?
Marcus Rashford mulai menemukan performa terbaiknya saat mencetak gol di laga kontra Bulgaria di Kualifikasi Euro 2020, 15 Oktober silam. Rashford mencetak satu gol dan membawa Inggris menang dengan skor 6-0.
Sejak momen tersebut aksi Rashford tidak lagi terbendung. Baik di United maupun di Inggris. Dari sepuluh laga terakhir, dia hanya dua kali gagal mencetak gol.
Kegagalan tersebut terjadi saat United menang 1-0 atas Partizan di Belgraed dan ketika United kalah dengan skor 1-0 di kandang Bournemouth. Selebihnya, Rashford tidak pernah absen mencetak gol ke gawang lawan.
Bahkan, dalam tujuh laga terakhir, ada tujuh gol yang dicetak Rashford. Dua untuk timnas Inggris dan lima untuk Manchester United. Rashford kini sedang dalam performa yang stabil dan pelan tapi menghapus keraguan atas kapasitasnya sebagai penyerang.
Performa apik Marcus Rashford tidak bisa dilepaskan dari racikan Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United. Manajer asal Norwegia tersebut kini punya skema dan pemain yang sangat mendukung permainan Rashford.
Rashford dimainkan dengan Anthony Martial di lini depan. Kedua pemain punya karakter yang hampir sama. Cepat dan sering membuka ruang. Karakter itu justru membuat mereka sangat cair di lini depan. Saat Rashford membuka ruang, Martial akan masuk ke kotak penalti. Begitu juga sebaliknya.
Selain itu, Solskjeer juga masih punya Daniel James di sisi kana penyerangan United. Pemain asal Wales tersebut punya kecepatan luar biasa. Dia punya karakter yang berbeda dengan Rashford dan Martial. James lebih senang memberi umpan dan dia memainkan peran sebagai 'pelayan' bagi Rashford.
0 Comments