Galaxy88 - Viv Anderson menjadi pesepak bola kulit hitam pertama di timnas Inggris.
Pada akhir November 1978, timnas Inggris memberikan kejutan pada dunia dengan memanggil pesepak bola kulit hitam pertama.
Pemain tersebut adalah Viv Anderson yang merupakan bek Nottingham Forest.
Mendapat kesempatan masuk timnas Inggris jelas didapatkan Viv Anderson dengan usaha keras dan jalan terjal, karena ia sering mendapatkan ejekan rasisme.
Rasisme pada pesepak bola pada masa itu lebih membabi buta bila dibandingkan masa kini.
Viv Anderson sering mendengar berbagai chant rasis dan pisang dilemparkan padanya ketika bertanding.
Beruntung pelatihnya di Nottingham, Brian Clough, tetap mendukungnya walaupun dengan cara di luar nalar.
Pada 2010, Viv Anderson menceritakan kembali momen rasisme yang ia rasakan pada pertengahan 70-an saat Nottingam melawan Carlisle.
Viv Anderson mencoba mogok pemanasan karena dilempar berbagai macam buah dari suporter.
Clough - yang dikenal sebagai pelatih blak-blakan - pun berang karena ia malah duduk di bench pemain.
"Saya kira saya sudah menyuruhmu pemanasan," kata Clough pada Viv Anderson, dikutip BolaSport.com dari DailyMail.
"Sudah, bos. Namun mereka terus-terusan melemparkan pisang, apel, dan pir pada saya," jawab Viv.
"Kalau begitu kembali ke sana dan ambil saya dua pir dan pisang!" tegas Clough seakan tak peduli apa yang terjadi.
Viv Anderson menganggap itu lucu, tetapi bukan lucu karena masalah rasismenya, melainkan cara Clough menanggapi insiden tersebut.
"Cloughie memang suka mencoba sedikit menanggapi aksi rasis dengan cara yang lucu," terang Viv Anderson.
"Ia berbuat seperti itu bermaksud agar saya tidak duduk saja karena gemetar ketakutan."
"Pada saat itu ia menarik saya dan berkata,'kalau kau membiarkan orang mendiktemu, saya akan memilih pemain lain karena kau lebih khawatir yang fan katakan padamu'," curhatnya lagi.
Polesan dan cara melatih Clough membuat Viv Anderson bek andalan tim meskipun usianya masih muda.
Pada 29 November 1978 di usia 23 tahun, Viv Anderson menjalani laga perdana bersama timnas Inggris asuhan Ron Greenwood melawan Ceska dalam pertandingan persahabatan.
Inggris menang 1-0 pada laga itu di mana gol dicetak striker yang membela Manchester United, Steve Coppell.
Viv Anderson bukan pemain 'numpang lewat' di timnas Inggris, karena ia mencatatkan 30 caps dan dua gol dari kurun waktu 1978 sampai 1988.
Mungkin nama Viv Anderson tidak setenar legenda Inggris lain yang sezaman dengannya seperti Peter Shilton atau Bryan Robson, tetapi ia mencatatkan prestasi bersejarah dengan Nottingham.
The Tricky Trees - julukan Nottingam Forest - dibantunya promosi ke kasta tertinggi Liga Inggris pada 1977-1978.
Nottingham yang dipandang klub semenjana bahkan diantarnya juara Liga Champions dua kali beruntun, yakni pada 1978-1979 dan 1979-1980.
Musim 1983-1984 adalah musim terakhirnya di Nottingham karena ia memilih menyeberang ke Arsenal.
Bersama klub London selama tiga musim, Viv Anderson kemudian bergabung bersama Manchester United pada 1987 yang dilatih pelatih baru, Sir Alex Ferguson
Pertemuan Aneh dengan Alex Ferguson
Viv Anderson adalah pemain paling pertama yang direkrut Sir Alex Ferguson kala membesut Manchester United.
Ketika diwawancarai Goal pada tahun lalu ia menceritakan kembali pertemuan dengan pelatih legendaris itu.
Sebelum resmi bergabung dengan Man United, Viv Anderson ditelepon Bryan Robson yang merupakan rekan setimnya di timnas.
"Kita punya pelatih baru dan ingin merekrutmu," kata Robson yang merupakan pemain inti Man United pada Viv Anderson.
Pertemuan pun dilakukan Viv Anderson dengan pihak Man United di sebuah hotel di Nottingham.
Kesan aneh diberikan Viv Anderson ketika pertama kali bersua dengan pelatih asal Skotlandia itu.
Pasalnya Viv Anderson bingung melihat Alex Ferguson mencari presiden Man United, Martin Edwards, sedangkan sang presiden melakukan hal yang sama. Jadi, keduanya saling mencari di tempat pertemuan tersebut.
"Senang berkenalan denganmu, apakah kau melihat presidennya (Man United)?" tanya Ferguson pada Viv Anderson.
"Enggak lihat, saya baru di sini 10 menit, saya tidak melihatnya," jawab Viv.
Ferguson pun pergi mencari sementara Martin Edwards yang kemudian datang menanyakan keberadaan sang pelatih pada sang calon pemain.
"Saya presidennya, Martin Edwards, senang bertemu denganmu, kau sudah melihat pelatihnya?" tanya Edwards.
"Dia baru di sini dua detik yang lalu," jawabnya lagi.
Menurut Viv Anderson kejadian itu seperti pintu berputar, karena seperti tidak ada ujungnya.
"Akhirnya kita semua duduk bersama, bicara, dan mencapai kata sepakat," terang Viv.
"Saya punya kesan 'klub macam apa yang akan saya perkuat ini? Seharusnya mereka 'kan semobil, ada apa sih di antara mereka?'."
"Jadi kesannya aneh saja."
Kesal Di-Nutmeg Giggs, Anggap Scholes Biasa Saja
Empat tahun di kubu Setan Merah membuat Viv Anderson menjadi saksi melihat bakat-bakat Man United tumbuh berkembang.
Dua pemain yang ia ramalkan akan menjadi pemain besar adalah Ryan Giggs dan Paul Scholes.
Giggs menjadi pemain muda yang paling berkesan bagi Viv Anderson karena pernah me-nutmegged alis meloloskan bola di kolong kakinya.
"Saya ingat Giggsy (panggilan Giggs) datang dan bermain melawan tim utama dengan membela tim kedua. Dan ia me-nutmegged saya!" katanya dalam hati.
"Kau mau sok jagoan ya? Kau tak bakal melakukan itu lagi!"
"Bocah itu akan menjadi superstar," ramal Viv.
Ia dan Bryan Robson pun pernah menyempatkan diri hadir melihat Giggs bermain untuk tim muda pada suatu malam.
Giggs - yang saat itu bermain bersama Scholes - selalu menjadi sorotan dari semua orang termasuk Viv Anderson.
Namun seorang fisioterapis Man United menilai Paul Scholes akan menjadi pemain lebih hebat ketimbang Giggs.
"Semua orang membicarakan Giggsy, tetapi saya pikir si kecil ginger itu akan menjadi pemain hebat. Ia mungkin akan menjadi pemain lebih hebat dari Giggsy," nilai si fisioterapis.
"Kau tahu apa, kau cuman fisioterapis!" kata Viv dan Robson yang tak terima opini tersebut.
0 Comments